Halo! Salam para
pembaca. Sudah cukup lama saya tak meng-update blog yang kumuh ini
karena kesibukan kerja. Hari ini cukup ada waktu senggang dan saya sempatkan
untuk menulis diblog.
Dalam postingan kali
ini saya ingin mereview MV girlgrup. Sebenarnya niat untuk mereview MV girlgrup
sudah sangat membara sejak beberapa waktu lalu. Apalagi dengan adanya godaan
munculnya banyak MV dari girlgrup generasi ketiga yang keren-keren. Kalian tahu
maksudnya girlgrup generasi ketiga? Sejujurnya saya sendiri kurang paham
pengelompokkan generasi dalam girlgrup ini. Girlgrup yang debut tahun berapa
saja yang termasuk generasi pertama, kedua dan ketiga. Pembatasan tahunnya
belum terlalu jelas. Namun bisa kita perkirakan untuk lebih mudahnya.
Analisa saya, yang
termasuk girlgrup generasi pertama itu girlgrup lawas seperti S.E.S, Fin.KL,
dan yang seangkatan dengan mereka. Lalu yang termasuk girlgrup generasi kedua
adalah Girl Generation dan angkatannya serta para juniornya. Nah, mulai di
sinilah terjadi sedikit kesemuan. Sampai di mana pembatasan junior dari SNSD
yang termasuk dalam girlgrup generasi kedua. Menurut perkiraan saya, mungkin
sampai pada A Pink dan girlgrup yang seangkatan dengannya. Adapun girlgrup
generasi ketiga adalah termasuk girlgrup-girlgrup yang baru. Mungkin
pembatasannya terhitung sejak Red Velvet (debut tahun 2014) dan yang seangkatan
serta para juniornya. Jadi bisa dikatakan girlgrup generasi ketiga itu antara
lain Red Velvet, Lovelyz, Laboum, Twice, DIA, Gfriend, CLC, Oh My Girl,
Blackpink dan lain-lain.
Saya akui kalau
girlgrup generasi ketiga ini persaingannya jauh lebih ketat. Selain itu konsep
mereka jauh lebih bervariatif. Mereka mempunyai ciri khas dan keunikannya
masing-masing, sehingga para penggemar Kpop disuguhi dengan musik yang jauh
lebih berwarna-warni.
Kembali ketopik
postingan, di mana saya akan membuat review dari salah satu girlgrup generasi
ketiga. Saya akan mereview MV terbaru Gfriend yang berjudul LOVE WHISPER.
Pertama, saya akan mereview dari segi musik. Dalam segi bermusik, Gfriend sudah
menemukan ciri khas musiknya sejak lagu Me Gustas Tu. Namun, beberapa waktu
lalu Gfriend sempat mencoba sesuatu yang baru dengan konsep musik yang lebih
dewasa dengan lagu Fingertip. Menurut saya pribadi, konsep musik yang cheerful
jauh lebih cocok untuk Gfriend.
Dibandingkan lagu-lagu
Gfriend lainnya, lagu Love Whisper ini bertempo lebih lambat. Instrumen musik
yang paling jelas terdengar adalah pukulan drum. Inilah yang menambah nuansa
unik dan membuat lagu yang bertempo medium ini menjadi sangat cocok dengan
tarian mereka yang bertempo cepat.
Pertama kali mendengar
lagunya, memang terdengar biasa dan tidak adiktif. Namun setelah diputar
berulang-ulang, lagu ini justru sangat melekat diotak bahkan tidak membosankan
sama kali. Beberapa lagu ada yang bertipe membosankan jika diputar
berulang-ulang. Tidak demikian halnya dengan lagu ini.
Dari segi dance,
saya sangat takjub dengan sinkronasi dance mereka. Dancenya
sangat kreatif dan mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi, namun mereka tetap
terlihat kompak. Pasti mereka melakukan persiapan dengan sangat matang dan
bekerja dengan keras. Dance paling menarik dan menjadi poin bagi saya
adalah pada bagian akhir reff. Mereka melakukan gerakan menggoyangkan pinggul
ke kanan dan ke kiri dan yang paling saya suka pada lagu ini blocking dance
mereka banyak ‘move’ sehingga setiap member mendapat blocking depan yang
lebih merata. Tak seperti diawal-awal debut di mana blocking depan selalu
diberikan kepada SinB atau Yerin.
Kemudian dari segi
visualisasi Music Video (MV), tak jauh berbeda dengan konsep – konsep MV
Gfriend terdahulu. Friendship, Trip and Teenager’s World. Saya
merasa kalau MV lagu ini sangat mirip dengan MV Me Gustas Tu. Beberapa fans
mungkin merasakan hal yang sama dengan saya. Selain itu terdapat kabar bahwa
Gfriend menggunakan sekitar 1 ton air untuk membuat danau buatan yang terdapat
pada salah satu setting dance MV ini.
MV diawali dari Yerin
yang sedang mencari sesuatu dengan alat penangkap gelombang bunyi (baca:
sepertinya). Ia membuat teman-temannya penasaran dengan benda yang dicari.
Ternyata ia menemukan sebuah radio kuno. Selanjutnya mereka sampai disebuah
stasiun kereta. Yerin tetap membawa alat penangkap bunyi itu yang ia gunakan
untuk menangkap bunyi-bunyian dari hal-hal disekitarnya selama perjalanan.
Radio kuno itu dibawa oleh SinB.
Salah satu setting dance,
ada di depan sebuah gedung yang bertuliskan ‘Kyung Eun’. Saya mengira kalau itu
adalah nama stasiun tersebut. Di stasiun, mereka kemudian naik kereta api
klasik. Mereka melakukan cukup banyak perjalanan setelah turun dari kereta
tersebut, mulai dari melewati jembatan beton, sebuah sungai, sebuah hutan,
kemudian sebuah rumah singgah (rumah tradisional Korea) untuk mereka berteduh
dari hujan dan yang terakhir mereka pergi ke sebuah taman. Di sana mereka
menemukan alat pemutar kaset suara, yang mungkin merupakan sesuatu yang
sebenarnya mereka cari-cari dalam perjalanan tersebut.
Nah, para pembaca budiman.
Sampai di sini review dari saya. Semoga bermanfaat bagi kalian yang sedang
membutuhkan informasi tentang ini. Selalu dengan kerendahan, saya meminta
kritik dan saran demi perbaikan tulisan saya pada khususnya dan blog pribadi
saya pada umumnya. By the way, saya suka dengan hairstylenya Eunha di lagu ini,
dan Umji semakin cantik.