Thursday, December 22, 2016

Review MV Kim Sejeong - Flower Road


Hallu readers? Apakah kalian merindukan saya? Oh, maafkan saya yang terlalu percaya diri. Tetapi jujur, saya merindukan kalian semua. Kyaaa!! Berhubung hari ini adalah tanggal 22 Desember saya mau mengucapkan “Happy Simak’s Day”. Jangan bingung, dalam bahasa Jawa “Simak” sama artinya dengan Ibu. “Sim, aku sayang padamu!”. Tidak berani bilang secara langsung, malu hihihi. Anak zaman sekarang mah seperti itu, bilang “sayang” tapi cuma disosmed. Di dalam kenyataannya sok cuek. Oh Tuhan ampuni kami, anak-anak zaman sekarang yang polos ini. Berhubung hari ini adalah hari ibu maka saya akan mereview MV yang bertemakan tentang ibu, dan MV tersebut adalah MV dari lagu Kim Sejeong yang berjudul “Flower Road”. Ok, langsung saja kita mulai mereview!
Kim Sejeong merilis MV Flower Road pada tanggal 23 September 2016 yang lalu, dan lagu ini di produseri oleh Zico Block B. Berbicara tentang Zico, menurut saya dia termasuk idol yang produktif menciptakan lagu untuk idol-idol yang lain dan lagu-lagu mayoritas mencapai kesuksesan. Begitu juga dengan lagu dari Sejeong ini. Lagu Flower Road langsung meraih posisi puncak dibeberapa tangga lagu korea sejak pertama dirilis. Disamping karena lagunya yang bagus, hal ini juga karena popularitas Kim Sejeong yang cukup tinggi sejak ia mengikuti program musik “Produce 101” dan berhasil lolos menjadi anggota I.O.I.
Lagu Kim Sejeong ini menceritakan seorang anak yang merindukan masa kebersamaan dengan ibunya. Liriknya sangat menyentuh hati. Saat pertama mendengarkan lagunya, sejujurnya saya tidak terlalu mendapatkan emosinya, tetapi ketika saya membaca terjemahan liriknya saya menjadi terharu dan ingin meneteskan air mata. Lagu ini juga ingin mengungkapkan rasa terimakasih kepada seorang ibu yang dengan penuh cinta kasih merawat anaknya. Seorang ibu, walaupun harus mengorbankan air mata dan peluh keringat demi merawat anaknya tumbuh besar dengan baik. Seorang ibu yang selalu memberikan senyum hangat kepada anaknya. Oh, lagu ini benar-benar mengandung makna mendalam.
Lagu ini bergenre ballad, meski bukan lagu ballad yang dramatis seperti yang biasanya menjadi genre lagu favorit saya. Lagu ini tidak langsung ‘nyantol’ ditelinga dalam sekali dengar. Perlu pengulangan beberapa kali. Tetapi bukan berarti lagu ini tidak bagus. Lagu ini bagus kok, bahkan sejak pertama kali mendengarnya saya sudah menilai kalau lagu ini bagus. Hanya saja lagu ini kurang bisa diingat terus menerus oleh pendengar karena kurangnya bagian klimaks yang bisa menjadi “main poin”. Tetapi setelah mendengarnya berulang kali, akhirnya lagu ini ‘nyantol’ ditelinga saya juga pada bagian reff-nya.
Konsep MV yang digunakan sangat simple. MV menceritakan tentang kegiatan sehari-hari Kim Sejeong mulai dari bangun pagi. MV tidak hanya menampilkan Kim Sejeong seorang, tetapi juga seorang gadis kecil bersama ibunya. Gadis kecil itu adalah gambaran Kim Sejeong dimasa kecilnya. Jadi MV menampilkan dua versi penggambaran, yaitu Kim Sejeong saat kecil dan Kim Sejeong saat sekarang. Kim Sejeong dan gadis kecil yang ditemani ibunya melakukan adegan yang sama secara bergantian.
Kegiatan dimulai ketika Kim Sejeong sekarang bangun pagi dan mulai memakai baju. Lalu MV menampilkan Kim Sejeong kecil yang juga memakai baju dengan dibantu ibunya. Kemudian scene menunjukkan kalau Kim Sejeong dewasa sedang mengukur tinggi badannya ditembok dengan berjinjit. Mungkin maksudnya agar mendapatkan ukuran tinggi badan yang lebih tinggi dari yang sebenarnya. Di masa lalu Kim Sejeong kecil juga melakukan hal yang sama, ia mengukur tinggi badan tetapi dengan berjinjit kaki. Ibunya menurunkan bahu Kim Sejeong kecil sehingga kaki Kim Sejeong kecil sudah tidak berjinjit lagi. Ibu mulai mengukur tinggi badannya dan diberi tanggal. Disitu tertulis tahun 2002. Itu artinya gadis kecil itu menggambarkan Kim Sejeong saat berumur 6 tahun, karena Sejeong adalah 96liner. Lalu scene secara bergantian menampilkan kegiatan sehari-hari Sejeong seperti. Kim Sejeong dewasa melakukan kegiatannya sendiri sedangkan Sejeong kecil dibantu oleh ibunya. Namun sebenarnya peran sang ibu tidak diperlihatkan secara jelas. Karakter ibu hanya dimunculkan bagian tangannya saja. Kenapa saya tahu itu karakter ‘ibu’? padahal bisa saja yang dimaksud adalah ayah karena yang dimunculkan hanya tangannya saja? Ya kan? Saya mengetahui bahwa itu adalah karakter seorang ibu karena pada bagian akhir MV di mana Kim Sejeong kecil menerjang hujan dengan menutupi bagian kepalanya menggunakan tas (mungkin dia baru pulang sekolah), kemudian matanya sedikit berkaca karena hujannya semakin deras dan jalanan yang sepi. Lalu datanglah seorang sambil membawa payung lalu memayunginya. Kim Sejeong kecil tersenyum ceria sambil mendongak memandang wajah orang itu dan berkata ‘eomma’ (ibu).
MVnya bagus. Cukup membuat kita hanyut dalam perasaan sayang kita kepada ibunda tercinta. Jadi MV ini seolah menggambarkan bagaimana dedikasi ibu dalam merawat anaknya. Ia selalu mendampingi dan membinanya hingga dia tumbuh besar dan bisa mandiri. Ini terlihat di mana Sejeong kecil melakukan kegiatannya dengan dibantu sang ibu, sementara Sejeong besar sudah bisa melakukan kegiatannya sendiri.
Sekian review dari saya semoga bermanfaat. Happy Eomma’s Day, Happy Mother’s Day, Happy Ibu’s Day, Happy Simak’s Day, Happy Umi’s Day. Pokoknya apapun panggilan kalian terhadap ibu, mereka semua sama-sama malaikat pelindung kita. Bye Bye!

No comments: