Hallu readers? Apakah kalian merindukan saya? Oh, maafkan
saya yang terlalu percaya diri. Tetapi jujur, saya merindukan kalian semua. Kyaaa!!
Berhubung hari ini adalah tanggal 22 Desember saya mau mengucapkan “Happy Simak’s
Day”. Jangan bingung, dalam bahasa Jawa “Simak” sama artinya dengan Ibu. “Sim,
aku sayang padamu!”. Tidak berani bilang secara langsung, malu hihihi. Anak
zaman sekarang mah seperti itu, bilang “sayang” tapi cuma disosmed. Di dalam
kenyataannya sok cuek. Oh Tuhan ampuni kami, anak-anak zaman sekarang yang
polos ini. Berhubung hari ini adalah hari ibu maka saya akan mereview MV yang
bertemakan tentang ibu, dan MV tersebut adalah MV dari lagu Kim Sejeong yang
berjudul “Flower Road”. Ok, langsung saja kita mulai mereview!
Kim Sejeong merilis MV Flower Road pada tanggal 23 September
2016 yang lalu, dan lagu ini di produseri oleh Zico Block B. Berbicara tentang
Zico, menurut saya dia termasuk idol yang produktif menciptakan lagu untuk
idol-idol yang lain dan lagu-lagu mayoritas mencapai kesuksesan. Begitu juga
dengan lagu dari Sejeong ini. Lagu Flower Road langsung meraih posisi puncak
dibeberapa tangga lagu korea sejak pertama dirilis. Disamping karena lagunya
yang bagus, hal ini juga karena popularitas Kim Sejeong yang cukup tinggi sejak
ia mengikuti program musik “Produce 101” dan berhasil lolos menjadi anggota
I.O.I.
Lagu Kim Sejeong ini menceritakan seorang anak yang
merindukan masa kebersamaan dengan ibunya. Liriknya sangat menyentuh hati. Saat
pertama mendengarkan lagunya, sejujurnya saya tidak terlalu mendapatkan
emosinya, tetapi ketika saya membaca terjemahan liriknya saya menjadi terharu
dan ingin meneteskan air mata. Lagu ini juga ingin mengungkapkan rasa
terimakasih kepada seorang ibu yang dengan penuh cinta kasih merawat anaknya. Seorang
ibu, walaupun harus mengorbankan air mata dan peluh keringat demi merawat anaknya
tumbuh besar dengan baik. Seorang ibu yang selalu memberikan senyum hangat
kepada anaknya. Oh, lagu ini benar-benar mengandung makna mendalam.
Lagu ini bergenre ballad, meski bukan lagu ballad yang
dramatis seperti yang biasanya menjadi genre lagu favorit saya. Lagu ini tidak
langsung ‘nyantol’ ditelinga dalam sekali dengar. Perlu pengulangan beberapa
kali. Tetapi bukan berarti lagu ini tidak bagus. Lagu ini bagus kok, bahkan
sejak pertama kali mendengarnya saya sudah menilai kalau lagu ini bagus. Hanya saja
lagu ini kurang bisa diingat terus menerus oleh pendengar karena kurangnya
bagian klimaks yang bisa menjadi “main poin”. Tetapi setelah mendengarnya
berulang kali, akhirnya lagu ini ‘nyantol’ ditelinga saya juga pada bagian
reff-nya.
Konsep MV yang digunakan sangat simple. MV menceritakan
tentang kegiatan sehari-hari Kim Sejeong mulai dari bangun pagi. MV tidak hanya
menampilkan Kim Sejeong seorang, tetapi juga seorang gadis kecil bersama
ibunya. Gadis kecil itu adalah gambaran Kim Sejeong dimasa kecilnya. Jadi MV
menampilkan dua versi penggambaran, yaitu Kim Sejeong saat kecil dan Kim
Sejeong saat sekarang. Kim Sejeong dan gadis kecil yang ditemani ibunya
melakukan adegan yang sama secara bergantian.
Kegiatan dimulai ketika Kim Sejeong sekarang bangun pagi dan
mulai memakai baju. Lalu MV menampilkan Kim Sejeong kecil yang juga memakai
baju dengan dibantu ibunya. Kemudian scene menunjukkan kalau Kim Sejeong dewasa
sedang mengukur tinggi badannya ditembok dengan berjinjit. Mungkin maksudnya
agar mendapatkan ukuran tinggi badan yang lebih tinggi dari yang sebenarnya. Di
masa lalu Kim Sejeong kecil juga melakukan hal yang sama, ia mengukur tinggi
badan tetapi dengan berjinjit kaki. Ibunya menurunkan bahu Kim Sejeong kecil
sehingga kaki Kim Sejeong kecil sudah tidak berjinjit lagi. Ibu mulai mengukur
tinggi badannya dan diberi tanggal. Disitu tertulis tahun 2002. Itu artinya
gadis kecil itu menggambarkan Kim Sejeong saat berumur 6 tahun, karena Sejeong
adalah 96liner. Lalu scene secara bergantian menampilkan kegiatan sehari-hari
Sejeong seperti. Kim Sejeong dewasa melakukan kegiatannya sendiri sedangkan
Sejeong kecil dibantu oleh ibunya. Namun sebenarnya peran sang ibu tidak
diperlihatkan secara jelas. Karakter ibu hanya dimunculkan bagian tangannya
saja. Kenapa saya tahu itu karakter ‘ibu’? padahal bisa saja yang dimaksud
adalah ayah karena yang dimunculkan hanya tangannya saja? Ya kan? Saya
mengetahui bahwa itu adalah karakter seorang ibu karena pada bagian akhir MV di
mana Kim Sejeong kecil menerjang hujan dengan menutupi bagian kepalanya
menggunakan tas (mungkin dia baru pulang sekolah), kemudian matanya sedikit
berkaca karena hujannya semakin deras dan jalanan yang sepi. Lalu datanglah
seorang sambil membawa payung lalu memayunginya. Kim Sejeong kecil tersenyum
ceria sambil mendongak memandang wajah orang itu dan berkata ‘eomma’ (ibu).
MVnya bagus. Cukup membuat kita hanyut dalam perasaan sayang
kita kepada ibunda tercinta. Jadi MV ini seolah menggambarkan bagaimana
dedikasi ibu dalam merawat anaknya. Ia selalu mendampingi dan membinanya hingga
dia tumbuh besar dan bisa mandiri. Ini terlihat di mana Sejeong kecil melakukan
kegiatannya dengan dibantu sang ibu, sementara Sejeong besar sudah bisa
melakukan kegiatannya sendiri.
Sekian review dari saya semoga bermanfaat. Happy Eomma’s
Day, Happy Mother’s Day, Happy Ibu’s Day, Happy Simak’s Day, Happy Umi’s Day. Pokoknya
apapun panggilan kalian terhadap ibu, mereka semua sama-sama malaikat pelindung
kita. Bye Bye!
No comments:
Post a Comment